Mise en Scene: Pengertian dan Peranannya dalam Film

Mise

Mise en scene adalah salah satu istilah yang sering kali terdengar di dunia perfilman, tapi sering kali terlewatkan begitu saja. Padahal, elemen ini bisa dibilang sebagai salah satu faktor yang sangat penting dalam membangun atmosfer dan mendukung keseluruhan cerita dalam sebuah film. Secara harfiah, “mise en scene” berasal dari bahasa Prancis yang berarti “penataan adegan”. Mungkin terdengar simpel, tapi sebenarnya ada banyak hal yang terlibat di dalamnya—mulai dari pengaturan lokasi, pencahayaan, hingga tata rias para aktor. Semua elemen ini bekerja sama untuk membentuk visual yang mendalam dan mempengaruhi bagaimana penonton merespon cerita yang sedang ditampilkan.

Sebagai contoh, coba ingat adegan dalam film horor yang bisa membuat jantung berdegup lebih cepat hanya karena pencahayaan yang gelap dan suasana yang suram. Itu adalah bagian dari mise en scene yang diciptakan dengan cermat. Pengaturan kamera, properti, hingga penempatan objek di sekitar karakter—semuanya dirancang untuk menambah ketegangan. Tidak hanya itu, kostum yang dikenakan oleh karakter pun memainkan peran yang sangat besar dalam memberi gambaran tentang siapa mereka, latar belakang mereka, atau bahkan apa yang mereka rasakan.

Pengaruh Mise en Scene terhadap Narasi Film

source:https://pantaulampung.com/2021/01/21/mengenal-mise-en-scene/

Sebagai sebuah alat narasi, mise en scene lebih dari sekadar menyusun elemen-elemen fisik dalam sebuah frame. Elemen visual ini juga membantu menggambarkan hubungan antara karakter, menciptakan atmosfer tertentu, dan memberi penonton petunjuk tentang tema atau pesan yang hendak disampaikan. Misalnya, dalam film-film noir klasik, pencahayaan yang kontras antara cahaya dan bayangan memberikan nuansa misteri dan ketegangan, yang juga mencerminkan moralitas ambigunya.

Bahkan, sering kali mise en scene digunakan untuk mengkomunikasikan konflik tanpa kata-kata. Dalam film The Godfather, pengaturan ruang dan pencahayaan memainkan peran besar dalam membangun kehadiran karakter Marlon Brando sebagai kepala keluarga mafia. Setiap detail, mulai dari posisi karakter di dalam frame hingga warna kostum mereka, memberi penonton gambaran tentang kekuasaan, ketegangan, dan ancaman yang ada.

Mise en Scene: Lebih dari Sekadar Visual

source:https://gointothestory.blcklst.com/movie-analysis-the-shining-bfe08f1d9238?gi=c12731190576

Jika kita berbicara tentang peranan mise en scene dalam film, kita tidak hanya berbicara soal visual semata. Ada faktor lain yang tidak kalah penting, yaitu waktu dan ruang. Dalam banyak film, baik itu drama, horor, atau komedi, pengaturan waktu (seperti waktu siang atau malam) dan ruang (seperti ruangan sempit atau luas) dapat menggambarkan perasaan atau kondisi psikologis karakter. Ini adalah alat yang sangat kuat untuk menambah lapisan pada cerita dan membuat penonton lebih terhubung secara emosional.

Pikirkan tentang film The Shining. Pengaturan hotel yang luas, dengan lorong-lorong panjang dan ruang kosong yang tidak terisi, menciptakan rasa isolasi yang menambah ketegangan sepanjang film. Ini adalah contoh jelas dari bagaimana elemen-elemen dalam mise en scene—seperti ruang, lokasi, pencahayaan, dan bahkan warna—berperan untuk menggugah perasaan dan memperkuat tema cerita.

Mise en Scene dalam Dunia Produksi Film

source:https://www.backstage.com/magazine/article/mise-en-scene-definition-examples-75967/

Di dunia produksi film, tim yang bekerja di balik layar sangat menentukan hasil akhir dari mise en scene. Sutradara, desainer produksi, ahli pencahayaan, dan penata kostum bekerja sama untuk memastikan bahwa semua elemen visual ini saling mendukung. Setiap pilihan desain, baik itu pengaturan props atau penempatan kamera, berfungsi untuk membawa penonton lebih dalam ke dalam dunia film dan mengarahkan perhatian mereka pada elemen-elemen yang penting.

Bagi produser atau pembuat film yang baru memulai, memahami pentingnya mise en scene sangatlah vital. Tidak hanya soal memilih lokasi atau kostum yang tepat, tapi juga memastikan bahwa setiap elemen yang ada di layar memiliki tujuan tertentu dan berkontribusi pada perkembangan cerita. Mengabaikan ini bisa membuat film terasa datar atau kurang berdampak.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, mise en scene bukan hanya soal “bagaimana” sesuatu ditempatkan di dalam frame, tetapi lebih kepada “mengapa” sesuatu ditempatkan di sana. Setiap detail, mulai dari pencahayaan, kostum, hingga pengaturan ruang dan waktu, memiliki peran penting dalam memperkuat cerita dan membangun atmosfer film. Jadi, jika Anda seorang pembuat film atau penggemar film, memahami dan memanfaatkan mise en scene dengan bijak dapat membuat perbedaan besar dalam menciptakan pengalaman menonton yang lebih mendalam dan bermakna.

ABOUT US

MOKU is a Production House based in Jakarta, Founded in 2015, MOKU has the expertise to produce high-quality works that meet our clients’ needs and expectations. Through creativity and innovation, MOKU can produce inspiring visual works. 

We have ensured that every project we do, from pre-production to post-production, will provide an unforgettable experience. Over 100 clients and brands have collaborated with Moku Production House.

LATEST BLOG

FOLLOW US:

CONTACT

OUR ADDRESS
CALL US

SEND US A MESSAGE

We’d love to hear from you! Please fill out the form below to get in touch with us, and we’ll respond as soon as possible.

CONTACT

OUR ADDRESS
CALL US

SEND US A MESSAGE

We’d love to hear from you! Please fill out the form below to get in touch with us, and we’ll respond as soon as possible.

× How can I help you?